Ini merupakan pemikiranku tentang pentingnya hidup di bawah nol karbon untuk generasi mendatang. Jika kita ingin mengatasi perubahan iklim, kita perlu menemukan cara baru untuk melakukan hal-hal yang tidak melepaskan gas rumah kaca, termasuk cara kita bergerak. Ketika kebanyakan orang membayangkan apa yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, kendaraan listrik adalah salah satu hal pertama yang terlintas dalam pikiranku.
Penyumbang emisi terbesar
Di sini, di Indonesia, transportasi adalah salah satu penyumbang emisi terbesar. tetapi kamu mungkin akan terkejut mengetahui bahwa itu hanya berkontribusi 1,48% dari emisi global. mungkin angka itu terlihat kecil mengingat China masih merupakan penyumbang emisi terbesar dunia dengan persentase 29.18%. Akan tetapi angka tersebut cukup signifikan jika kita melihat bahwa Indonesia adalah penyumbang nomor 10 global dan 30 persennya berasal dari transportasi. Indonesia sudah saatnya beralih ke transportasi ramah lingkungan dan faktanya kita sedang menuju ke sana.
Tujuan aku nulis ini bukan untuk membuat orang kurang bergerak atau bepergian, hanya mencari cara untuk mengurangi dampak dari mengemudi yang tidak efisien. seperti kita lihat bahwa beberapa bulan terakhir kita dipaksa untuk tinggal di rumah karena alasan pandemi dan membiarkan dunia “bernapas” sejenak.
Perlu energi alternatif
Sebelum membicarakan transportasi listrik, pada faktanya persebaran transportasi di Indonesia juga masih belum terjangkau luas. Daerah terpencil misalnya, perpindahan dari satu tempat ke tempat lain masih ada yang bertaruh nyawa karena jalan yang dilaluinya terlalu ekstrem misalnya. Untuk melakukan itu, kita perlu memastikan transportasi tetap terjangkau oleh semua orang. Produk seperti bensin, solar, dan bahkan bahan bakar jet adalah standarnya karena suatu alasan: mereka dapat membawamu jauh dengan biaya rendah per liter. jadi bagaimana kita bisa mengatasinya? aku bisa mengatakan jawaban sederhananya adalah salah satunya dengan penggunaan listrik pada transportasi.
Ada potensi pada kendaraan listrik
Kendaraan listrik atau dalam bahasa inggris Electric Vehicle adalah kendaraan yang menggunakan satu atau lebih motor listrik atau motor traksi untuk penggeraknya. Kendaraan listrik dapat diberi daya melalui sistem kolektor dengan listrik dari sumber di luar kendaraan, atau dapat dilengkapi dengan baterai , panel surya , sel bahan bakar , atau generator listrik untuk mengubah bahan bakar menjadi listrik. kendaraan listrik termasuk kendaraan darat dan kereta api, kapal permukaan dan bawah air, pesawat listrik dan pesawat ruang angkasa listrik.
Melihat dari sumber utamanya yaitu baterai, belakangan ini harga baterai sudah mengalami penurunan yang signifikan dan mudah dijangkau. Indonesia sendiri memiliki cadangan bahan baku nikel dan kobalt yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi industri baterai lithium sebagai komponen utama kendaraan listrik. menurut aku Indonesia juga siap menjadi produsen meskipun masih harus bekerja sama dengan negara lain yang sudah memiliki teknologi maju.
Yang menarik adalah BloombergNEF memperkirakan bahwa total biaya produksi paket baterai di Indonesia bisa 8% lebih rendah daripada di Cina. artinya adalah diharapkan dengan biaya produksi yang rendah menjadikan kendaraan listrik di Indonesia lebih realistis.
Tantangan menuju nol karbon
Kendaraan listrik yang bertenaga baterai lebih cocok untuk perjalanan pendek dan menengah menurut pendapatku pribadi. Seperti mobil pribadi, bus, atau pun sepeda motor. Rata-rata mobil listrik mampu menempuh jarak 250 hingga 400 km dalam satu kali pengisian daya.
Produsen Tesla misalnya, mobil listrik buatannya mampu menyentuh jarak tempuh 595 kilometer melalui model S Long Range. Masalahnya adalah baterai itu berat dan semakin berat baterai semakin besar berat beban yang dibawa. Aku berpikir bahwa kendaraan listrik mungkin tidak pernah atau belum menjadi solusi praktis untuk hal-hal seperti kendaraan roda 18, kapal kargo, dan jet penumpang. kendaraan listrik sangat baik untuk pengganti kendaraan jarak pendek, tetapi kita membutuhkan solusi yang berbeda untuk kendaraan jarak jauh. Mungkin kalian punya opini yang berbeda juga tentang hal ini.
Masa depan dan harapan
Beralih ke kendaraan listrik adalah cara yang paling efektif kita dapat bergerak menuju emisi nol dari sektor transportasi untuk tahun tahun ke depan. Meskipun ada beberapa langkah lain yang dapat kita ambil untuk mengurangi emisi seperti menggunakan bahan bakar secara lebih efisien, dan bergerak lebih sedikit dan beralih ke energi alternatif lain yang ramah lingkungan dan masih perlu inovasi lagi. Harapannya ke depan Indonesia segera bisa mewujudkan nol karbon.
Terima kasih sudah membaca. Baca juga artikel lain di kategori blog.Tulisan ini terinspirasi dari perhatianku terhadap terobosan teknologi canggih dan kelestarian lingkungan.
