Pengalaman lihat sunrise di Gunung Andong

Ini adalah alasan yang menjelaskan mengapa sunrise di Gunung Andong begitu istimewa.

sunrise di gunung andong

Pulau Jawa memiliki banyak sekali gunung yang menjulang tinggi dari tepi timur sampai ke tepi barat. Gunung andong salah satunya. dengan ketinggian 1726 mdpl, gunung ini bisa dikatakan cocok untuk pemula. Puncak Andong atau dalam bahasa inggris berarti Andong Peak ini terletak di Magelang, Jawa Tengah dan dikelilingi gunung-gunung tinggi di sekitarnya.

Lokasi Gunung Andong

Lokasi Gunung Andong berada di kecamatan Girirejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jika penasaran bisa dilihat langsung di google map di sini. Letaknya yang strategis membuat kita bisa melihat pemandangan gunung-gunung yang menjulang tinggi. Dari puncak gunung kamu bisa melihat gunung Merapi, gunung Merbabu, juga bisa melihat landscape kota Salatiga dan Solo.

Pada bulan September 2018, saya dengan semangat memulai pendakian puncak Andong bersama rekan-rekanku. Setelah sekian lama tidak mendaki, rasa penasaran dan keinginan untuk kembali merasakan keindahan gunung begitu menggebu-gebu dalam diriku. Meskipun saya masih amatir, dengan perasaan campur aduk antara gugup dan antusiasme, saya berusaha menyiapkan diri sebaik mungkin. Akhirnya, tiba saatnya untuk memulai petualangan ini. Meskipun tidak memiliki banyak pengalaman sebelumnya, saya berharap pendakian ini akan menjadi langkah awal yang positif dalam perjalanan mendaki gunung.

Berbekal Peralatan Seadanya

Karena saya tidak memiliki peralatan pendakian sendiri, saya memutuskan untuk menyewanya di tempat rental yang berlokasi di Wates, yang kebetulan dekat dengan tempat tinggal saya. Jadi, saya membawa sejumlah peralatan sendiri dan juga menyewa beberapa peralatan di sana.

Peralatan yang saya bawa termasuk senter, jaket, sarung tangan, masker, sepatu, kaos, kaos kaki, celana panjang, sleeping bag, tenda, matras, handphone, kamera, powerbank, kompor beserta bahan bakarnya, panci kecil, mie instan, kopi instan, jahe susu, topi, pasak, gelas, air minum, dan makanan secukupnya seperti roti dan cemilan. Selain itu, saya juga membawa tas carry untuk menyimpan semua barang tersebut. Saya berharap tidak ada yang terlewat dan semuanya sudah terpenuhi agar dapat menjalani pendakian dengan lancar.

15

Kami berangkat dari rumah sekitar jam 10 pagi, meskipun agak siang untuk sebuah kegiatan yang disebut “ngaret”. Kami menggunakan sepeda motor matic untuk pergi ke suatu tempat di utara, melewati jalan raya yang terhampar di antara bukit-bukit dan area persawahan yang indah.

Selama perjalanan, kami menikmati pemandangan yang ada di sepanjang jalan. Udara sekitar begitu sejuk dan segar saat kami mendekati lokasi post pendakian. Kami benar-benar merasakan keaslian alam di sekitar kami, dengan perkebunan warga sekitar yang begitu hijau. Pemandangan ini membuat perjalanan tidak terasa melelahkan dan memberikan semangat yang lebih untuk memulai pendakian.

Sampai di Basecamp

Tepat pukul 17:06 WIB, kami tiba di basecamp untuk melakukan registrasi pendakian. Kami dikenakan biaya sebesar Rp 4000 per orang. Setelah proses registrasi selesai, kami memutuskan untuk mulai mendaki setelah melaksanakan salat maghrib. Kami mengambil waktu sejenak untuk istirahat setelah perjalanan jauh yang kami tempuh. Di basecamp pendakian, kami senang menemukan bahwa mereka menyediakan teh panas gratis bagi siapa pun yang menginginkannya. Hal ini sangat cocok untuk menghangatkan tubuh di suhu yang lumayan dingin.

11

Hal unik sepanjang perjalanan

Dengan berbekal senter sebagai penerangan karena hari sudah gelap, kami akhirnya memulai pendakian. Ternyata, terdapat tiga jalur pendakian yang dapat digunakan untuk mencapai puncak Andong, yaitu melalui Dusun Sawit, Gogik, dan Pendem. Selama perjalanan, track yang kami lalui tidak begitu sulit karena sebagian besar terdiri dari rerumputan dan tanah yang membentuk langkah-langkah seperti anak tangga.

Beberapa bagian juga dikelilingi oleh pepohonan pinus. Kami tidak menemui titik yang terlalu ekstrem sepanjang perjalanan, dan petunjuk arah di sepanjang jalur membantu kami menemukan jalur menuju puncak. Terdapat dua pos yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat dan berteduh. Salah satu hal yang unik saat mendaki adalah lokasi kami yang bersebelahan dengan Gunung Merbabu. Hal ini memungkinkan kami melihat sorot lampu senter dari pendaki lain yang sedang mendaki Merbabu.

Setelah tiga jam perjalanan, kami akhirnya tiba di puncak. Saat kami mencapai puncak, kami melihat banyak tenda yang telah didirikan. Tempat tersebut cukup ramai pada saat itu. Kami berusaha mencari tempat yang masih tersedia dan segera mendirikan tenda, karena malam sudah cukup larut dan udara semakin dingin. Aktivitas yang dilakukan pada malam hari cukup sederhana, yaitu menikmati secangkir kopi dan beristirahat. Pemandangan dari puncak sungguh menakjubkan pada malam hari. Kami dapat melihat kota Salatiga dari ketinggian ini.

13

Yang ditunggu-tunggu

Meskipun kami bangun pada pukul 5 pagi, rasanya terlambat karena sudah banyak orang yang keluar dari tenda mereka untuk melihat matahari terbit. Kami bergegas meninggalkan tenda untuk menyaksikan momen yang ditunggu-tunggu: penampakan matahari terbit dari puncak Gunung Andong.

Baca juga: Curug Silangit : Air terjun tertinggi di Purworejo

Sunrise di puncak 

sunrise di gunung andong
Saat matahari mulai terbit, cahayanya memancarkan keindahan merah yang memukau.
4
Saya terhubung dengan keindahan alam yang luas dan megah.

Tinggalkan Komentar